Tujuan utama daur ulang logam mulia adalah mengekstraksi emas, perak, logam golongan platina (platina, paladium, rodium, rutenium, iridium, dll.) dan sumber daya bernilai tinggi lainnya secara efisien dan ramah lingkungan dari limbah yang mengandung logam mulia. DONGSHENG mendaur ulang katalis logam mulia, anoda titanium, anoda MMO, anoda DSA, katoda nikel, dan PCB yang semuanya mengandung logam mulia yang dapat didaur ulang atau bergantung pada logam mulia untuk menjalankan fungsinya, sehingga termasuk dalam target daur ulang utama. Katoda nikel dan PCB yang semuanya mengandung logam mulia yang dapat didaur ulang atau bergantung pada logam mulia untuk menjalankan fungsinya, sehingga termasuk dalam objek daur ulang utama:
Komposisi dan Penggunaan: Katalis logam mulia industri (misalnya, pemurnian gas buang mobil, katalis sintesis kimia) biasanya mengandung logam golongan platina (PGM) seperti platina, paladium, dan rodium. Misalnya, konverter katalitik otomotif mengonsumsi 65% paladium dunia, 45% platinum dunia, dan 84% rodium dunia.
Kebutuhan untuk daur ulang: Daur ulang dapat mengurangi kelangkaan logam mulia, yang cadangan alamnya terbatas dan harganya tinggi (misalnya rhodium tiga kali lebih mahal daripada emas).
Katalis limbah masih mengandung konsentrasi logam mulia yang tinggi (misalnya logam golongan platinum hingga 0,5-2%), jauh melebihi kadar bijih murni.
Daur ulang termal/basah tradisional memiliki konsumsi energi yang tinggi atau masalah polusi yang kuat, dan teknologi alternatif hijau (misalnya pelarutan fotokatalitik) sangat dibutuhkan.
Anoda titanium : Substrat titanium sangat berharga untuk didaur ulang.
Anoda MMO / DSA : jenis anoda titanium canggih, digunakan dalam industri elektrolisis dan pelapisan listrik, dengan aktivitas katalitik tinggi dan ketahanan korosi.
Katoda nikel : Dapat menyerap atau mereduksi ion logam mulia (misalnya emas, perak) dalam larutan selama proses elektrodeposisi, dan menjadi pembawa logam mulia yang diperkaya.
Nilai daur ulang: setelah kegagalan elektroda, pemulihan insinerasi suhu tinggi, kemurnian dapat mencapai lebih dari 99%.
Papan sirkuit cetak adalah komponen inti dari limbah elektronik, yang mengandung berbagai logam mulia:
Emas: digunakan untuk kontak, konektor (1 ton papan sirkuit telepon seluler mengandung sekitar 0,45 kg emas, setara dengan kandungan emas dalam 1 ton bijih emas).
Perak/Paladium: digunakan untuk sambungan solder, kapasitor (industri elektronik global mengonsumsi 12.800 ton perak dan 40 ton paladium setiap tahunnya).
Nilai dan teknologi daur ulang papan sirkuit cetak
Ekonomi: 1 ton papan elektronik yang dikumpulkan secara acak berisi emas senilai lebih dari $15.000.
Tekanan lingkungan: Limbah elektronik global mencapai 53,6 juta ton pada tahun 2019, di antaranya logam berat (timbal, merkuri) dan logam mulia akan mencemari lingkungan jika tidak ditangani dengan benar.
Inovasi teknologi: metode sianida/aqua regia tradisional sangat mencemari, teknologi hijau seperti metode fotokatalitik dapat mewujudkan pemulihan selektif (efisiensi 99% dan kemurnian ≥98%).
Pemulihan semua bahan di atas bergantung pada teknologi pemisahan yang efisien untuk mengatasi tantangan berikut:
Pelarutan selektif: logam mulia sering kali hidup berdampingan dengan logam dasar seperti tembaga dan besi, dan gangguan pengotor perlu dihindari (misalnya, metode fotokatalitik dapat mengoksidasi logam mulia secara selektif).
Ramah lingkungan: mengganti reagen yang sangat beracun seperti sianida/air royal
Katalis logam mulia, anoda titanium/MMO/DSA, katoda nikel, dan PCB semuanya termasuk dalam sistem daur ulang karena mengandung atau diperkaya dengan titanium , nikel , emas , perak , platinum , paladium , rodium , rutenium , iridium, dan logam mulia lainnya. Logika intinya adalah:
1. Kelangkaan sumber daya: endapan logam mulia terbatas, dan mutu dalam bentuk limbah jauh lebih tinggi daripada mutu dalam bentuk bijih;
2. Efisiensi ekonomi: Biaya daur ulang lebih rendah daripada penambangan dan peleburan yang membutuhkan banyak energi dapat dihindari;
3. Keberlanjutan lingkungan: Teknologi daur ulang ramah lingkungan (misalnya metode fotokatalitik) dapat menggantikan proses polusi tradisional dan mendorong ekonomi sirkular. Dengan lonjakan produksi limbah elektronik dan katalis bekas (tingkat pertumbuhan tahunan 3-5%), daur ulang material ini secara efisien telah menjadi kunci utama pemanfaatan sumber daya berkelanjutan.